Laman

Selamat Datang di binTANG etalase

Minggu, 28 Desember 2014

GROWBOX (Kotak Jamur Buatan Anak Muda Indonesia Yang Mendunia)

Sumber : Klik Disini


Mari menumbuhkan makanan kita sendiri!

Semangat inilah yang mendorong 6 (enam) pemuda asal Indonesia yaitu dari kota Bandung menciptakan produk kreatif bernama Growbox yaitu sebuah Kotak sederhana berisi Jamur Tiram yang bisa dibudidayakan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Dengan kemasan berbentuk Box yang simpel dan menarik. Growbox menawarkan pengalaman baru dalam berkegiatan Urban Farming.


Kreativitas untuk melahirkan produk seperti ini terlahir dari kolaborasi 6 (enam) Mahasiswa dari disiplin ilmu yang berbeda, yaitu Annisa Wibi (Fakultas Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan UNPAD), Arekha Bentangan (Mikrobiologi ITB), Derri Abrahan (Desain Produk ITB), serta Adi Reza, Robbi Zidna dan Ronaldiaz (Arsitektur ITB).


Ide produk ini berawal dari suatu pemikiran atas keresahan mereka terhadap Indonesia yang nilai impor pangannya terus meningkat walau berstatus sebagai negara Agraris, ini dikarenakan masyarakat pada umumnya tidak peduli makanannya dari berasal dari mana, ujar Annisa sebagai salah satu dari anggota ini. Menurutnya, masih banyak masyarakat perkotaan yang menganggap konsumsi makanan impor itu Prestisius. Mereka pun mulai berpikir bagaimana caranya mengedukasi dan mengubah gaya hidup masyarakat untuk mulai menumbuhkan makanan sendiri. Karena dengan hal itu, mereka bisa memastikan kualitas kesehatan dan kesegaran makanan. Salah satu caranya adalah dengan memopulerkan Urban Farming ini.

Sumber : Klik Disini

Di awal September 2012, mereka mendapatkan inspirasi ketika makan siang di sebuah restoran yang menyajikan Jamur di Yogyakarta. Dekorasi berbagai media tanaman Jamur yang menghiasi restoran tersebut juga menarik kreativitas dan pertanyaan dalam benak mereka : "bisakah kita menumbuhkan Jamur di kota?". Saat pulang ke Bandung, mereka membawa segudang penasaran dan keingintahuan, sehingga membuat mereka berkunjung ke Sentra Jamur Tiram di daerah Cisarua, Lembang. Dari sanalah akhirnya mereka segera melakukan Riset dan Prototyping Growbox.


Jamur Produk yang Ramah Lingkungan


Riset awal dilakukan terhadap jenis bibit Jamur, komposisi nutrisi, dan penggunaan media tanam.

Media tanam yang digunakan sangat ramah lingkungan yaitu serbuk dari limbah industri kayu. Serbuk tersebut kemudian dicampur dengan dedak dan kapur, lalu dimasukkan ke dalam kemasan plastik yang disebut baglog. Baglog disterilisasi dengan uap air untuk mengurangi kontaminasi dengan jamur atau mikroba lain sebelum ditempatkan di dalam boks. Jamur tiram yang dibudidayakan hingga saat ini adalah dari jenis Pleurotus ostreatus, Pleurotus citrinopileatus, dan Pleurotus djamoer.

Gambar Growbox (Kotak Jamur)
 
Sebagai produk yang mengedepankan pengalaman pengguna, desain kemasan menjadi faktor penting dalam pengembangan Growbox. Bentuk boks benar-benar memberikan pengalaman menarik bagi konsumen. Misalnya pada tutorial penggunaan Growbox, tahap pertama adalah menuliskan nama jamur yang akan kita tumbuhkan pada salah satu sisi boks. Hal tersebut akan memberikan kesan menyenangkan dalam melakukan kegiatan Urban Farming.
 
Selain itu, Growbox juga didesain untuk memudahkan kegiatan budidaya Jamur. Pengguna hanya perlu membuka segel dan menyayat baglog saat memulai. Untuk pemeliharaan, kita hanya perlu menyemprotkan air biasa 1-3 kali sehari dan menjaganya dari sinar matahari langsung. Dalam 2-4 minggu, Jamur sudah dapat dipanen dan dikonsumsi. Dan tak hanya sampai di situ, Jamur juga dapat dipanen hingga 3-4 kali.


Sejak pertama kali diluncurkan pada Oktober 2012, produk ini telah diterima dengan sangat baik oleh pasar. Tidak hanya di Indonesia, Growbox juga telah sampai ke berbagai negara mulai dari Malaysia, Cina, Inggris, Jerman, Hungaria, dan Islandia. waw keren bukan ide kreatif yang sederhana dan terkesan simple yang dijalankan 6 (enak) anak muda ini bisa sampai ke luar negeri, sungguh pencapaian yang amat mengesankan bagi siapa pun yang baru mengetahui asal-usul dari Growbox ini.

Awalnya Annisa mengaku bingung ketika mendapatkan email dari orang-orang yang tinggal di negara tersebut. Mereka mengatakan bahwa Jamur Growbox tumbuh subur disana dan ingin membeli lebih banyak lagi. Ketika ditanya, rata-rata mereka bilang mendapatkan Growbox dari temannya yang berasal dari Indonesia. Oleh-oleh dari Indonesia katanya. Itu berarti sudah banyak masyarakat perkotaan yang percaya bahwa Jamur dalam Growbox juga bisa menjadi komoditas khas Indonesia.

Gambar Growbox (Kotak Jamur)
 
Growbox juga telah mendapatkan berbagai prestasi dan penghargaan, diantaranya menjadi Finalis Shell Live Wire 2013, Mitra Kampus BNI, dan baru-baru ini menjadi 3rd Winner Global Innovation Through Scence and Technology (GIST) Demo Day 2014. Berbagai penghargaan tersebut tentunya tidak lepas dari kolaborasi dan kerjasama tim dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda.


“Kami percaya bahwa dengan kolaborasi multidisiplin, kita bisa menyelesaikan sebuah problem dengan solusi yang terpadu,” itulah sebuah kata yang disampaikan oleh seorang anggota yang bernama Annisa. Menurutnya, keragaman latar belakang itulah yang menciptakan kreativitas, sehingga setiap aspek produk dapat dikembangkan oleh para anggota sesuai dengan keahlian yang mereka miliki.

Growbox merupakan salah satu inspirasi untuk para pemuda Indonesia dalam berinovasi. Mereka mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang mereka pelajari di bangku kuliah, lalu berkolaborasi sehingga tercipta produk yang tidak hanya kreatif, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan perubahan yang lebih baik. Ditanya tentang tipsnya untuk para pemuda, Annisa berkata singkat, “We should stop making bigger things, and start making better things!

Semoga ini menjadi inspirasi bagi siapa saja yang membaca artikelnya dan semoga akan terus tumbuh ide-ide kreatif dari dalam negeri terutama oleh para pemuda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar